Kemang Pratama, Bekasi-Indonesia gendukundul@gmail.com +62 813-1481-8283

Informasi Pariwisata Indonesia

Kamis, 05 November 2015

Tempat Kuliner: Kue Tapel Mbak Lena Cirebon

Arulin Yuuk - Kue tapel atau kue dadar yang juga memiliki nama beken crapes, merupakan salah satu jajanan tradisional khas kota udang. Pada masa sekarang ini, kue tapel sudah agak sulit untuk menemukan penjualnya, tapi bukan berarti tidak ada. Kita masih bisa menemukannya di ujung jalan Alas Demang, sebuah gang di jalan Pegongan, Cirebon. Dengan tempat yang terbilang sangat kecil dengan peralatan yang sederhana, kue tradisional ini pun sudah dikenal hingga ke beberapa kota lainnya. Bahkan kue tapel mbak Lena ini, juga sudah masuk ke dalam beberapa majalah maupun stasiun TV local dalam program kuliner.

Kue Tapel
Kue tapel atau Kue Dadar
Dengan menggunakan peralatan yang sederhana, mbak Lena biasanya mulai melayani para penggemar crepes dari pagi jam 8 sampai jam 2 siang setiap hari. Namun, ada baiknya kalau datang jangan lebih dari jam 1 siang, karena tak jarang sebelum jam tersebut crapesnya sudah habis diburu para penggemar kue tradisional ini. Ada dua jenis crapes yang dijual, ada yang biasa dibandrol dengan 2 ribu rupiah saja. Dan ada yang special, pada dasarnya bahan yang digunakan untuk kedua jenis crapes ini sama saja. Namun untuk crapes yang special,topping pisangnya lebih banyak dan harganya sedikit lebih mahal 5 ratus rupiah.

Untuk membuat crapes, mbak Lena menggunakan wajan besi yang ditaruh di atas tungku dan sesekali menggosoknya dengan batu karang untuk menghilangkan kerak yang tersisa. Setelah wajan cukup panas, adonan tepung dan kelapa yang lembek dioleskan membentuk lingkaran di atas wajan. Lalu ditambahkan ketan kukus dan tipiskan hingga merata diatasnya. Dan setelah itu, baru setengah pisang ditaruh diatasnya beserta gula merah. Kemudian wajan ditutup dan dibiarkan beberapa saat hingga matang dan gulanya meleleh. Tak selang berapa menit, aroma wangi dan sedikit gosong dari kelapa dan ketan mulai tercium keluar. Dengan cekatan, mbak Lena pun melumatkan gula bersama gula di atas wajan, dan tutup kembali. Setelah benar-benar matang, barulah crapes dilipat dan diangkat. Setelah ditaruh di atas selembar kertas, crapes pun siap untuk disajikan kepada pengunjungnya yang sudah mengantri.


Aromanya yang sangat menggoda membuat semakin tak sabar untuk menikmati kue ini. Saat gigitan pertama, lapisan crapes khas Cirebon begitu crispy dan sedikit agak keras karena perpaduan ketannya. Lumatan pisang yang sedikit lembek bercampur dengan lelehan gula merah menjadi topping yang pas. Rasa renyah dan gurih di bagian luar, serta lembut di bagian dalam yang legit, membuat para pelanggannya ketagihan. Karena crapes baru dibuat ketika dipesan, jadi bisa dipastikan kalau kerenyahannya selalu terjaga dengan baik.

0 komentar:

Posting Komentar

Utamakan etika dan sopan santun dalam komentar

Populer